Kamal Bersatu | Sebagai dasar negara Republik Indonesia, Pancasila mengandung makna yang sangat penting bagi perjalanan kemerdekaan negeri ini. Mengandung 5 sila dasar negara di antaranya, Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima sila dasar negara tersebut, menjadi pedoman seluruh rakyat Indonesia dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Namun, seiring dengan arus modernisasi yang terus melekat dalam kehidupan masyarakat, semangat dan nilai-nilai Pancasila rasanya sudah mulai hilang dari peredaran, khususnya bagi generasi pemuda saat ini. Belum lagi, pengaruh kekuatan global yang kian merasuk, sehingga generasi penerus bangsa harus mampu membentengi diri agar tidak mudah terpengaruh.
|"SELAMAT HARI KESAKTIAN PANCASILA 1 Oktober 2019"
Momentum peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober menjadi salah satu saat yang tepat bagi generasi pemuda, untuk merefleksikan tentang pemaknaan nilai-nilai dan kesaktian Pancasila. Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai sumber kekuatan dan energi untuk membangun kembali jati diri bangsa ini dengan melakukan perubahan yang lebih baik. Lalu, bagaimana ikhtiar dan usaha untuk melakukannya?
Di tengah terpaan pengaruh kekuatan global, kita seharusnya menguatkan dan melengkapi diri agar tidak terjerembab di dalam lika-liku zaman. Salah satunya adalah dengan menggali kembali nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Era globalisasi dan modernisasi merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh semua bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Disadari atau tidak, hal tersebut akan berdampak dalam kehidupan bangsa dan negara. Pada sebagian masyarakat yang memiliki tingkat kedewasaan tinggi, globalisasi akan menjadikan mereka lebih kuat rasa nasionalisme dan patriotismenya. Bahkan, walaupun mereka harus belajar dan bekerja di luar negeri, mereka tetap memegang teguh Pancasila sebagai ideologi bangsa. Tetapi, bagi sebagian lapisan masyarakat yang lain, pengaruh globalisasi dan modernisai sedikit demi sedikit melunturkan rasa nasionalisme dan patriotisme mereka. Disamping karena minimnya pemahaman mereka tentang ideologi Pancasila, juga karena pengaruh ideologi lain yang memaksa mereka kurang memiliki kebanggaan terhadap bangsa dan negara
Oleh karena itu, peringatan hari kesaktian Pancasila bisa dijadikan kebangkitan bagi kita semua untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotisme yang cenderung mulai luntur. Nilai-nilai itulah yang kemudian kita maknai sebagai ghiroh untuk membangun kembali jati diri bangsa. Bangsa ini bisa berdiri tegak, hanya jika mau kembali menghidupkan dan sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila. Pancasila adalah dasar negara dan menjadi sumber hukum yang mengatur masyarakat Indonesia, termasuk kehidupan berpolitik. Karena itu, partai politik sebagai salah satu infrastruktur politik dan segala sesuatu yang hadir dan lahir di negara ini, harus tunduk pada Pancasila.
Posting Komentar